JAKARTA (voa-islam.com)—Karena telah mengeluarkan kebijakan pelarangan kegiatan Syiah, yakni perayaan Assyura, di Kota Bogor, Jawa Barat, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto di-bully oleh kelompok liberal.
Denny JA, aktivis Indonesia Tanpa Diskriminasi menilai kebijakan Bima Arya ini telah menjadikan Indonesia sebagai negara terburuk dalam menjaga keberagaman. Itu sebabnya semua pihak yang peduli dengan keberagaman diminta Denny untuk tidak berdiam diri terhadap kebijakan Bima ini.
Dedengkot Jaringan Islam Liberal (JIL), Zuhairi Misrawi pun bersuara melalui akun Twitter nya. Namun karena terlalu semangat mem-bully, Zuhairi sampai salah menyebut Bima Arya sebagai Wali Kota Depok.
"Saya tdk habis pikir, sahabat saya Bima Arya, Walikota Depok menjadi pemimpin yang anti-pluralisme dgn menolak perayaan Syiah @BimaAryaS," katanya melalui akun @zuhairimisrawi.
Suara nyinyir juga datang dari aktivis JIL lainnya, Mohamad Guntur Romli. Dalam akun Twitter @GunRomli, Guntur Romli menilai Bima Arya tengah mencari sensasi dan dukungan politik dengan melakukan isu SARA.
“Biasanya kepala2 daerah yg minus prestasi & gagal, akan pakai isu SARA unt cari dukungan politik, Bima Arya ini salah satunya,” tulis Guntur Romli.
Kendati banyak yang bully, namun tidak sedikit pihak yang mendukung langkah Wali Kota Bima Arya Sugiarto.
Seperti diketahui, Walikota Bogor, Bima Arya, telah menerbitkan Surat Edaran No 300/321-Kesbangpol yang isinya melarang perayaan Asyura bagi penganut Syiah di Kota Bogor. Adapun alasan Bima Arya mengeluarkan Surat Edaran tersebut adalah untuk menjaga ketertiban dan keamanan serta mencegah konflik sosial.* [Syaf/dbs/voa-islam.com]
Keterangan foto: Bima Arya Sugiarto, Wali Kota Bogor, Jawa Barat

Baca artikel  selengkapnya di SYAHADAT SYIAH tafhadol
Axact

Axact

Vestibulum bibendum felis sit amet dolor auctor molestie. In dignissim eget nibh id dapibus. Fusce et suscipit orci. Aliquam sit amet urna lorem. Duis eu imperdiet nunc, non imperdiet libero.

Post A Comment:

0 comments: